Hari ini cape bgt dah...
gmn gk mo cape coba?? pagi td jam stengah 7 pagi qt dah harus ngumpul di kampus untuk siap2 ke Bandung.... Ya emank klo mo jalan sih jam segitu... habis harus diitung macet, sama kapasitas BUS kalo lagi jalan...UMN sendiri menyewa 2 bus yang mahasiswanya terdiri dari mahasiswa Ekonomi jurusan Manajemen..
Perjalanan ke Bandung pun ditempuh dengan waktu kurang lebih 2,5 jam,,,
Tujuan pertama qt adalah langsung ke Saung Angklung Mang Udjo..
Setelah sampai disana qt disambut dengan pemberian souvenir berupa kalung aklung kecil dari Saung Angklung Mang Udjo dan diberi minuman free selama melihat2 souvenir2 yg dijual di outlet.Sebelum masuk ke materi Company visit dan pertunjukan wayang golek singkat,,kita mahasiswa diperkenalkan dengan sejarah dari Mang Udjo,mulai dari membuat sejenis suling pertama kali dengan hanya menggunakan sebuah sumur tua (terletak dibagian belakang saung) untuk mencari nada yang pas. Selain itu kita diperlihatkan cara memproduksi sebuah angklung dengan bahan dasar sebilah bambu.
Sekitar jam 1 pun, marketing officer dari Saung Angklung Mang Udjo sendiri memperkenal "perusahaan" mereka mulai dari asal berdirinya, sampai pada kegiatan marketingnya.,
Acara kemudian dilanjutkan dengan perkenalan budaya wayang golek kepada mahasiswa. Meskipun pertunjukkan ini terbilang cukup singkat,, tapi lewat pertunjukkan ini kita sebagai mahasiswa bisa melihat "rahasia" dibalik sebuah pertunjukkan wayang golek. Acara kemudian dilanjutkan dengan pertunjukkan dari anak didik Saung Angklung Mang Udjo yang mempertunjukkan tentang cara memainkan angklung dan sebagainya.. Tak tanggung2 kita sebagai tamu diajak untuk memainkan angklung secara bersama2 dan ditutup dengan bernyanyi dan menari bersama..
Tujuan selanjutnya adalah Factory Outlet atau biasa disingkat dengan FO. FO kali ini dipilih yang berada di daerah Dago. Dari kunjungan ke berbagai FO ini diharapkan kita sebagai mahasiswa bisa melihat interaksi secara langsung antara penjual kepada pembeli, bagaimana proses dan strategi bisnis yang dilakukan.
Sayangnya hari ini (13/03/10) ujan,,yang mengakibatkan acara di FO sedikit mengalami gangguan. Tapi hal itu tidak menyurutkan semangat kita untuk tetap semangat "shopping" sambil belajar mengamati interaksi antara penjual dan pembeli.
Perjalanan pulang ke Gading Serpong ditempuh dengan sekitar 4 jam.. Dimana dihitung saat mulai meninggalkan Dago sekitar pukul 5 sore sampai tiba kembali di Kampus UMN jam 9 malam.. Hal ini karena jalanan tol dari Bandung menuju Jakarta begitu padat.
Kunjungan kali ini sangat lah istimewa, di Saung Angklung Mang Udjo kita bisa belajar untuk lebih mencintai kebudayaan kita...Kebudayaan bangsa Indonesia.,,karena sebetulnya kebudayaan kita sangatlah kaya tapi seringkali kita sendiri kurang memperhatikan keindahan dari kebudayaan kita itu sendiri.
kalau ada pepatah yang berkata bahwa "tidak lah ada bangsa yang lebih baik selain bangsa yang bisa menghargai jasa-jasa pahlawannya",,,maka dalam hal ini saya juga bisa mengatakan bahwa "tidaklah ada bangsa yang lebih baik selain bangsa yang bisa menghargai kebudayaannya sendiri" karena "pahlawan" dalam arti modern disini adalah budaya, dimana melalui budaya tersebut nama sebuah bangsa bisa lebih diakui oleh mata dan dunia international....
--I.P.----
gmn gk mo cape coba?? pagi td jam stengah 7 pagi qt dah harus ngumpul di kampus untuk siap2 ke Bandung.... Ya emank klo mo jalan sih jam segitu... habis harus diitung macet, sama kapasitas BUS kalo lagi jalan...UMN sendiri menyewa 2 bus yang mahasiswanya terdiri dari mahasiswa Ekonomi jurusan Manajemen..
Perjalanan ke Bandung pun ditempuh dengan waktu kurang lebih 2,5 jam,,,
Tujuan pertama qt adalah langsung ke Saung Angklung Mang Udjo..
Setelah sampai disana qt disambut dengan pemberian souvenir berupa kalung aklung kecil dari Saung Angklung Mang Udjo dan diberi minuman free selama melihat2 souvenir2 yg dijual di outlet.Sebelum masuk ke materi Company visit dan pertunjukan wayang golek singkat,,kita mahasiswa diperkenalkan dengan sejarah dari Mang Udjo,mulai dari membuat sejenis suling pertama kali dengan hanya menggunakan sebuah sumur tua (terletak dibagian belakang saung) untuk mencari nada yang pas. Selain itu kita diperlihatkan cara memproduksi sebuah angklung dengan bahan dasar sebilah bambu.
Sekitar jam 1 pun, marketing officer dari Saung Angklung Mang Udjo sendiri memperkenal "perusahaan" mereka mulai dari asal berdirinya, sampai pada kegiatan marketingnya.,
Acara kemudian dilanjutkan dengan perkenalan budaya wayang golek kepada mahasiswa. Meskipun pertunjukkan ini terbilang cukup singkat,, tapi lewat pertunjukkan ini kita sebagai mahasiswa bisa melihat "rahasia" dibalik sebuah pertunjukkan wayang golek. Acara kemudian dilanjutkan dengan pertunjukkan dari anak didik Saung Angklung Mang Udjo yang mempertunjukkan tentang cara memainkan angklung dan sebagainya.. Tak tanggung2 kita sebagai tamu diajak untuk memainkan angklung secara bersama2 dan ditutup dengan bernyanyi dan menari bersama..
Tujuan selanjutnya adalah Factory Outlet atau biasa disingkat dengan FO. FO kali ini dipilih yang berada di daerah Dago. Dari kunjungan ke berbagai FO ini diharapkan kita sebagai mahasiswa bisa melihat interaksi secara langsung antara penjual kepada pembeli, bagaimana proses dan strategi bisnis yang dilakukan.
Sayangnya hari ini (13/03/10) ujan,,yang mengakibatkan acara di FO sedikit mengalami gangguan. Tapi hal itu tidak menyurutkan semangat kita untuk tetap semangat "shopping" sambil belajar mengamati interaksi antara penjual dan pembeli.
Perjalanan pulang ke Gading Serpong ditempuh dengan sekitar 4 jam.. Dimana dihitung saat mulai meninggalkan Dago sekitar pukul 5 sore sampai tiba kembali di Kampus UMN jam 9 malam.. Hal ini karena jalanan tol dari Bandung menuju Jakarta begitu padat.Kunjungan kali ini sangat lah istimewa, di Saung Angklung Mang Udjo kita bisa belajar untuk lebih mencintai kebudayaan kita...Kebudayaan bangsa Indonesia.,,karena sebetulnya kebudayaan kita sangatlah kaya tapi seringkali kita sendiri kurang memperhatikan keindahan dari kebudayaan kita itu sendiri.
kalau ada pepatah yang berkata bahwa "tidak lah ada bangsa yang lebih baik selain bangsa yang bisa menghargai jasa-jasa pahlawannya",,,maka dalam hal ini saya juga bisa mengatakan bahwa "tidaklah ada bangsa yang lebih baik selain bangsa yang bisa menghargai kebudayaannya sendiri" karena "pahlawan" dalam arti modern disini adalah budaya, dimana melalui budaya tersebut nama sebuah bangsa bisa lebih diakui oleh mata dan dunia international....
--I.P.----
0 komentar:
Posting Komentar